Artikel Ilmiah " Mempromosikan Kearifan Lokal Desa Wisata Tlingsing, Cawas, Klaten Melalui Revolusi Industri 4.0" oleh Fajar Agusta Dwikatama

Mempromosikan Kearifan Lokal Desa Wisata Tlingsing, Cawas, Klaten Melalui Revolusi Industri 4.0

Oleh: Fajar Agusta Dwikatama

Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

fajaragusta070897@gmail.com

Abstrak

Seiring perkembangan zaman, teknologi dan informasi saat ini telah berkembang dengan pesat. Hal ini dibuktikan bahwa pada tanggal 26 Januari 2017, dalam web wearesocial.com perusahaan riset We Are Social kembali mengumumkan laporan terbaru mereka terkait perkembangan penggunaan internet di seluruh dunia. Hasilnya, mereka menyebut Indonesia sebagai negara pengguna internet terbesar di dunia. Melihat jumlah pengguna internet yang semakin meningkat setiap tahunnya, maka peluang tersebut dapat kita manfaatkan untuk dilakukan pengembangan promosi desa wisata. Desa Wisata Tlingsing, Kecamatan Cawas merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Klaten. Desa Wisata Tlingsing menonjolkan keunikan hasil karya mereka yaitu kain lurik dengan bahan alami yang dibuat melalui alat tenun bukan mesin. Melalui Web dan Social Media merupakan salah satu program untuk warga Desa Wisata Tlingsing yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang internet khususnya dapat melakukan promosi melalui web dan social media sehingga nanti terbentuk wirausaha baru yaitu OlShop (Online Shop) Lurik Tlingsing. Metode yang digunakan dalam program ini adalah melalui pendampingan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Potensi hasil yang diperoleh adalah terbentuknya struktur organisasi dan wirausaha baru. Program ini layak dibuat artikel ilmiah, sebagai bentuk referensi kepada pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Modul pelatihan promosi KANIBAL (Kain Lurik Bahan Alami) Melalui Web dan Social Media di Desa Wisata Kain Lurik Tlingsing yang dapat dijadikan panduan dalam melakukan promosi produk di social media dan web untuk generasi penerusnya.

Kata Kunci: Iptek, Promosi, Lurik, Social Media.

Pendahuluan

Indonesia memiliki banyak potensi wisata khususnya yang terdapat di desa. Saat ini mulai banyak berkembang desa wisata yang menonjolkan keunikan atau ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing desa. Ada desa yang menonjolkan potensi keindaham alam dan pemandangannya, dan ada pula yang menonjolkan ciri khas produk hasil karya mereka. Untuk mengiringi perkembangan potensi desa wisata, perlu adanya penyelesaian terhadap kendala yang dihadapi.

Setiap desa pasti memiliki kendala yang berbeda-beda, salah satu kendala yang dihadapi oleh desa wisata yaitu dalam bidang promosi. Desa wisata yang berada di wilayah terpencil biasanya cenderung belum dapat mempromosikan potensi daerah mereka secara optimal. Hal tersebut dilatarbelakangi karena tidak tersedianya sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang itu. Di era globalisasi saat ini teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Seiring perkembangan zaman, teknologi dan informasi saat ini telah berkembang dengan pesat. Hal ini dibuktikan bahwa pada tanggal 26 Januari 2017, dalam web wearesocial.com perusahaan riset We Are Social kembali mengumumkan laporan terbaru mereka terkait perkembangan penggunaan internet di seluruh dunia. Hasilnya, mereka menyebut Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan jumlah pengguna internet terbesar di dunia. Pertumbuhan jumlah pengguna internet ini turut diiringi oleh meningkatnya jumlah pengguna layanan media sosial. Beberapa akun yang dimiliki bersamaan antara lain Facebook, BBM, Instagram, Whatsapp, Youtube, Google Plus serta Path.

Melihat jumlah pengguna internet yang semakin meningkat setiap tahunnya, maka peluang tersebut dapat kita manfaatkan untuk dilakukan pengembangan promosi desa wisata. Mengingat media digital memiliki peran yang cukup besar guna memberikan informasi seluas-luasnya tentang potensi daya tarik wisata. Media yang paling efektif dalam hal promosi disini adalah melalui web dan social media. Karena dengan adanya web dan social media tersebut maka seluruh masyararakat di dunia dapat dengan mudah mengakses dimana saja dan mengetahui potensi suatu daerah yang ingin mereka kunjungi.

Terinspirasi dari fakta bahwa banyak pengguna internet dan media sosial di Indonesia saat ini, kami berfikir bahwa seharusnya masyarakat desa yang belum paham kemudian dididik untuk dapat memanfaatkan peluang melakukan promosi melalui web dan social media. Pemerintah daerah seharusnya sadar jika masalah promosi menjadi kendala bagi perkembangan pariwisata, dan permasalahan ini tidak dapat diatasi dengan baik jika masyarakat tidak diedukasi dengan baik pula.

Desa Wisata Tlingsing, Kecamatan Cawas merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Klaten. Desa Wisata Tlingsing menonjolkan keunikan hasil karya mereka yaitu kain lurik dengan bahan alami yang dibuat melalui alat tenun bukan mesin. Kain lurik ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) adalah ikon wisata Kabupaten Klaten.

Pendampingan Promosi KANIBAL (Kain Lurik Bahan Alami) Melalui Web dan Social Media merupakan salah satu program untuk warga Desa Wisata Tlingsing yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam bidang internet khususnya dapat melakukan promosi melalui web dan social media. Dengan melakukan promosi potensi wisata kain lurik melalui web dan social media ini diharapkan dapat membantu peningkatan kesejahteraan warga Desa Wisata Tlingsing dan Pemerintah Daerah dalam meningkatkan pendapatan daerah.

Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan yaitu melalui pendampingan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).  Pendampingan adalah pekerjaan yang dilakukan oleh fasilitator atau pendamping masyarakat dalam berbagai kegiatan program. Fasilitator juga seringkali disebut fasilitator masyarakat community facilitator/CF) karena tugasnya lebih sebagai pendorong, penggerak, katalisator, motivator masyarakat, sementara pelaku dan pengelola kegiatam adalah masyarakat sendiri. Pendampingan sebagai suatu strategi yang umum digunakan oleh pemerintah dan lembaga non profit dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas dari sumber daya manusia, sehingga mampu mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari permasalahan yang dialami dan berupaya untuk mencari alternative pemecahan masalah yang dihadapi. Kemampuan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh keberdayaan dirinya sendiri.

Oleh karena itu sangat dibutuhkan kegiatan pemberdayaan disetiap kegiatan pendampingan. Suharto (2005, h. 93) menguraikan bahwa pendampingan merupakan satu strategi yang sangat menentukan keberhasilan program pemberdayaan masyarakat, selanjutnya dikatakannya pula dalam kutipan Payne (1986) bahwa pendampingan merupakan strategi yang lebih mengutamakan “making the best of the client sresources”. Keterlibatan masyarakat sebagai sumber daya manusia untuk memberdayakan dirinya, merupakan potensi untuk mencapai tujuan masyarakat, yaitu dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.

Program Pendampingan Promosi KANIBAL Melalui Web dan Social Media akan dilaksanakan di Desa Wisata Tlingsing, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Kegiatan ini dirancang selama delapan kali pertemuan, setiap hari Minggu pukul 12.00 – 15.00 WIB.

Persiapan umum meliputi penyusunan proposal, pembuatan anggaran dana, dan pematangan konsep program Pendampingan Promosi KANIBAL Melalui Web dan Social Media yang akan dilaksanakan di Desa Wisata Tlingsing. Selain itu, tim PKM juga akan berkoordinasi dengan pihak Desa Wisata Tlingsing terkait izin tempat dan pelaksanaan pengabdian masyarakat.

Merancang desain diawali dengan membuat draft dan matriks pelaksanaan program. Pada tahap ini tim PKM akan menyusun jadwal pelaksanaan program Pendampingan Promosi KANIBAL Melalui Web dan Social Media. Materi pelaksanaan juga akan dirancang pada tahap ini. Pendampingan akan dilaksanakan selama delapan kali pertemuan. Tahap selanjutnya adalah menyusun modul pendampingan program Promosi Melalui Web dan Social Media. Pengadaan modul pendampingan bertujuan untuk memudahkan peserta dalam memahami materi yang disampaikan. Selain itu, program Pendampingan Promosi KANIBAL Melalui Web dan Social Media diharapkan dapat berlanjut meskipun pengabdian tim PKM telah selesai. Modul yang disusun tim PKM dapat menjadi pegangan bagi penerus program Pendampingan Promosi KANIBAL Melalui Web dan Social Media di Desa Wisata Tlingsing. Sebelum modul pendampingan didistribusikan kepada peserta, tim PKM akan melakukan validasi modul terlebih dahulu sehingga modul tersebut telah sesuai dengan usia dan pengetahuan awal peserta.

Sosialisasi Program merupakan kegiatan untuk mensosialisasikan program Pendampingan Promosi KANIBAL Melalui Web dan Social Media kepada masyarakat Desa Tlingsing, khususnya pemuda dan pemudi di Desa Tlingsing yang akan diikuti oleh kurang lebih 20 peserta yang terdiri dari pemuda dan pemudi karang taruna di desa Tlingsing. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan program Pendampingan Promosi KANIBAL Melalui Web dan Social Media yang mencakup tujuan, kegiatan dan manfaat pendampingan yang akan didapatkan oleh peserta.

Pendampingan akan dilaksanakan pada hari yang sesuai dengan kesepakatan antara tim PKM dan peserta selama delapan kali pertemuan. Peserta akan dikumpulkan di Sekretariat Pembuatan Kain Lurik Desa Tlingsing. Selama delapan kali pertemuan tersebut, peserta akan mendapatkan pendampingan promosi melalui web dan social media. Peserta akan dibekali keterampilan dalam bidang promosi melalui web dan social media. Hasil dari web dan sosial media yang sudah dibuat oleh peserta akan digunakan seterusnya untuk promosi kain lurik agar dapat meningkatkan penjualan kain lurik di Desa Wisata Tlingsing.

Evaluasi Pendampingan Promosi KANIBAL Melalui Web dan Social Media akan dilaksanakan oleh tim PKM dan mitra kegiatan. Evaluasi kegiatan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pascapelaksanaan. Selain itu tim PKM juga akan membandingkan bagaimana kemampuan peserta sebelum adanya program, saat program dijalankan, dan setelah program dijalankan. Kelanjutan Pendampingan Promosi KANIBAL Melalui Web dan Social Media juga akan menjadi evaluasi bagi tim PKM. Kegiatan evaluasi ini dapat bermanfaat bagi pelaksana program untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan program, sehingga dapat dijadikan pembelajaran untuk program selanjutnya.

Hasil

Program Pendampingan Promosi KANIBAL (Kain Lurik Bahan Alami) Melalui Web dan Social Media yang dilaksanakan di Desa Wisata Kain Lurik Tlingsing, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten dapat dinilai sudah berjalan dengan baik pasalnya semua kegiatan yang dilakukan sesuai dengan timeline yang sudah terjadwal dan sesuai dengan target luaran. Program pendampingan ini telah berjalan selama delapan pertemuan sesuai dengan jadwal kegiatan. Melalui pelatihan yang dilaksanakan, hal yang didapat saat ini para pemuda sudah dapat mengoperasikan smartphone mereka untuk berjualan secara online melalui berbagai social media seperti Instagram, facebook, shopee dan web. Tim juga memberikan berbagai tips dan trik ketika berjualan secara online. Dalam menunjang pengelolaannya, tim telah memberikan pelatihan untuk membuat desain gambar dan fotografi agar tampilan gambar kain lurik yang akan di posting bagus dan menarik. Secara garis besar bisa dikatakan ketercapaian pelaksanaan pertemuan sebesar 100%.

Dalam menunjang pembentukan wirausaha baru yaitu OlShop (Online Shop) Lurik Tlingsing, tim PKM telah membentuk struktur kepengurusan yang dibagi menjadi pengurus harian dan admin/costumer service dimana masing-masing orang memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri dalam mengelola OlShop. Untuk menambah ciri khas OlShop Lurik Tlingsing ini, maka tim PKM juga telah membuat desain logo yang telah dijadikan sebagai profil di berbagai media social Lurik Tlingsing. Ketercapaian pembentukan wirausaha baru OlShop (Online Shop) Lurik Tlingsing yaitu sebesar 80%.

Modul untuk kegiatan pendampingan promosi kain lurik juga telah dibuat dengan mengambil referensi dari berbagai sumber. Modul tersebut berguna sebagai panduan dalam melakukan promosi melalui web ataupun social media , di dalam modul tersebut di cantumkan berbagai tips dan trik dalam hal promosi dan cara pengelolaannya. Ketercapaian pembuatan dan penerbitan modul sebesar 100%.

Artikel ilmiah yang juga menjadi target luaran telah dibuat dan akan di upload di jurnal ilmiah. Ketercapaian pembuatan artikel ilmiah ini sebesar 80%. Secara keseluruhan ketercapaian persentase keterlaksanaan program dari hasil yang diperoleh sejauh ini sebesar 86,9%.

Pembahasan

Sasaran program Pendampingan Promosi KANIBAL (Kain Lurik Bahan Alami) Melalui Web dan Social Media ini adalah pemuda dan pemudi yang tergabung dalam organisasi karang taruna di Desa Wisata Tlingsing, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Pada tahun 2008 Desa Tlingsing ditetapkan menjadi Desa Wisata Kain Lurik dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Para pemuda dan pemudi desa yang tergabung dalam karang taruna serta seluruh lapisan masyarakat Desa Wisata Tlingsing diharapkan dapat membantu pemerintah mengembangkan desa tersebut. Akan tetapi penyelenggaraan pendampingan terhadap masyarakat masih sangat terbatas ditambah dengan sebagian masyarakat, khususnya golongan pemuda dan pemudi usia produktif yang merantau ke luar kota untuk kuliah dan bekerja. Dengan demikian perlu adanya program baru untuk pemuda dan pemudi di Desa Wisata Tlingsing yang sesuai dengan kondisi masyarakat desa tersebut.

Letak Desa Wisata Tlingsing cukup strategis karena tidak jauh dari pusat aktivitas Kecamatan Cawas. Akses jalan menuju Desa Wisata dapat dikatakan cukup mudah, karena telah terdapat petunjuk arah ke desa tersebut. Akan tetapi masih banyak ditemukan bagian dari badan jalan menuju desa Tlingsing yang rusak. Selain itu, Desa Wisata Tlingsing juga memiliki potensi budaya maupun wisata. KANIBAL dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang telah menjadi salah satu icon Klaten terletak di Desa Tlingsing. Wisata Kain Lurik Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) ini  dikelola langsung oleh masyarakat setempat. Tidak hanya itu, Desa Tlingsing juga memiliki potensi dalam bidang kebudayaan. Banyak penenun kain lurik telah lanjut usia yang masih melestarikan budaya menenun dengan ATBM dan memakai bahan-bahan alami dalam proses pewarnaannya. Disamping usaha KANIBAL masyarakat Desa Tlingsing juga menekuni produksi batu merah yang dikerjakan oleh sebagian bapak-bapak dan pemuda yang ada di desa tersebut.

            Berbagai potensi tersebut menjadikan Desa Wisata Tlingsing sebagai desa yang memiliki daya saing tinggi. Akan tetapi, terdapat permasalahan di Desa Wisata Tlingsing yaitu masih terbatasnya pemasaran produk tenun kain lurik. Faktor terbatasnya pemasaran antara lain karena ketidakmampuan masyarakat mengenai internet terutama media sosial. Pendampingan Promosi KANIBAL Melalui Web dan Social Media adalah program untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam bidang IT (Information and Tachnology). Masyarakat akan melihat, memahami kemudian belajar bagaimana membuat dan mengelola web dan social media untuk melakukan promosi. Dengan adanya program Pendampingan Promosi KANIBAL Melalui Web dan Social Media, yang rencana penyelenggaraan melibatkan peserta yang berjumlah 20 warga yang beranggotakan pemuda dan pemudi karang taruna di desa Tlingsing. Dengan program ini diharapkan para pemuda dan pemudi dapat memanfaatkan teknologi dengan tepat untuk pengembangan usaha kain lurik maupun usaha di bidang lainnya. Sehingga, Desa Wisata Kain Lurik Tlingsing akan menonjol di bidang wisata, budaya, dan keterampilan dalam mengelola promosi berbasis teknologi.

Kesimpulan

Pendampingan Promosi KANIBAL (Kain Lurik Bahan Alami) Melalui Web dan Social Media merupakan salah satu program untuk warga Desa Wisata Tlingsing yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam bidang internet khususnya dapat melakukan promosi melalui web dan social media. Dengan melakukan promosi potensi wisata kain lurik melalui web dan social media ini diharapkan dapat membantu peningkatan kesejahteraan warga Desa Wisata Tlingsing dan Pemerintah Daerah dalam meningkatkan pendapatan daerah.

Daftar Pustaka

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing  Communication. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Simon, Kemp. 2017. Digital in 2017: Global Overview. Diakses dalam https://wearesocial.com/special-reports/digital-in-2017-global-overview pada tanggal 10 November 2017.

Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung. PT Refika Aditama.

Payne, Malcolm. 1986. Social care in The Community. London: MacMillan.